Sejarah Cupunagara
Desa
Cupunagara terbentuk dari Mandala Cupunagara yang menjadi cikal bakal Kerajaan
Cupunagara, Subang. Sebelum Cupunagara hadir sebagai nama desa yang hingga saat
ini menyimpan banyak kisah menarik dimulai dari kisah tatanan Kerajaan hingga
sejarah masuknya koloni Belanda dan Jepang. Buninagara, ialah sebutan awal
terbentuknya Bukanagara terdahulu. Buninagara yaitu Buana Ningrat Naga Respati
asal dari Karawang yang turunan dari Raja Agung Perbangsa Kusumah dan membentuk
Kerajaan Giri Kamulyaan yang saat ini berlokasi di Situ Kamulyan,Cupunagara
pada tahun 1012 SM.
Buninagara
diubah dengan sebutan Cipunagara yang terdiri dari Ciung Wanara, Putra Naga
Ningrum, dan Gantangan Raden. Nama tersebut hadir sebagai penghormatan terhadap
dewa-dewa terdahulu. Kemudian, diubah kembali menjadi Bukanagara yang
mengandung arti Buhar Kostraman Surapati Ningrat Kusumah, Kawiseta Nanggala,
Nalaguna Jaya, Garis Santana dan Rangga Kusumah.
Pada
tahun 1632 kampung pertama yang dibangun yakni Cihaur Kulon dengan pendirinya
yakni Eyang Boga (Taronggong Garut), Eyang Sata (Nagrek), Eyang Jaya
(Kuningan), Eyang Cakra (Banten), dan Eyang Jaya (Afdeling Batu Sirap).
Dilanjut pembangunan kampung lain ditahun-tahun berikutnya, yakni 23 juni 1722
dan 05 April 1802.
Desa
Bukanagara untuk pertama kalinya dipimpin oleh kepala desa yang bernama Sukatma
(1888-1940). Pada tahun 1958, Bukanagara mengalami bencana kebakaran desa yang
dilakukan oleh kelompok-kelompok yang tidak diketahui hingga saat ini
identitasnya yang mengharuskan mereka pindah ke Sukamanah dan kembali ditahun
1970 ke Kampung Sukamulya.
Pada
era kepemimpinan Bapak Acun Sukarya 1978-1982, telah membangun jalan yakni
jalan Ciparatag dan Jalan Bukanagara tonggoh juga membangun sekolah dasar
Impres. Di tahun 1983-2001 dibawah kepemimpinan Bapak Juhaeri telah merenovasi
kantor desa, perbaikan Jalan Cinaga Dan Jalan Cilame. Juga membangun SMP dan
Mts. Ditahun ini pula masuknya listrik ke desa atas bantuan pemerintah. Masa
kepemimpinan Bapak Encang (2003-2008) adanya pengaspalan jalan darmaga sampai
Bukanagara. Masa kepemimpinan Bapak Ateng Rosidin (2010-2015) adanya
pengaspalan Jalan Ciwangun dan membangun Gapura Gunung Geulis atau Gapura
Selamat Datang. Masa kepemimpinan Bapak Wahidin Hidayat (2016-2022) pengaspalan
Jalan Cupunagara-Cibitung, Jalan Cibitung-Puncak Eurad, juga masuknya listrik
ke kampung Bunikasih menggunakan PLTM (pembangkit listrik tenaga mikrohidro).
Desa Cupunagara
Desa Cupunagara merupakan salah satu desa di Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang. Desa Cupunagara memiliki empat dusun, yaitu : Dusun Bukanagara, Dusun Sukamulya, Dusun Ciwangun, Dusun Cibitung. Desa ini memiliki wilayah terluas dan tertinggi mencapai 1040 mdpl dari permukaan laut dibandingkan dengan delapan desa lainnya di Kecamatan Cisalak, desa Cupunagara mempunyai struktur tanah perbukitan, lereng, sawah, perkebunan. Luas wilayah desa 3.526,831 Ha.
Desa Cupunagara memiliki keragaman potensi sehingga dapat dijadikan sebagai sebuah peluang besar untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat didesa tersebut. Beberapa potensi tersebut dapat dilihat dari aspek wisata, UMKM, dan kesenian tradisionalnya yang khas dan sarat akan budaya. Diantara beberapa potensi wisata dan UMKM diantara lain:
Bukit Alam Dunya merupakan sabuah bukit yang berada di Dusun Sukamulya, Desa Cupunagara
Bulit ini memiliki pemandangan kebun teh yang cantik dan Pusat Desa Cupunagara, Bukit Alam Dunya ini masih dalam proses pengerjaan.
Bukit Gunung Geulis merupakan sebuah bukit yang berada di Dusun Bukanagara, Desa Cupunagara. Bukit ini merupakan tempat wisata untuk orang orang yang ingin camping, karna bukit ini memiliki Camping ground dengan suguhan pemandangan yang indah, berlatarkan Dusun Bukanagara dan pemandangan pegunungan yang indah, bukit ini bisa menjadi opsi untuk tempat camping. Cukup berjalan kaki sejauh 180 Meter dari tempat tiket kalian sudah bisa melihat pemandangan dari puncak bukit. tiket ke bukit ini cukup terjangkau, dengan Rp. 10.000 rupiah kamu bisa camping di Bukit ini dengan pemandangan yang indah.
Curug Cikaruncang terletak dibagian bawah bukit gunung geulis, curug ini merupakan destinasi wisata yang bagus untuk kalian bisa menikmati curug yang masih asri karna belum terlalu terjamah oleh manusia. perjalanan ke Curug Cikaruncang ini lumayan jauh, kalian harus berjalan sejauh 850 meter dari tempat tiket. namun kalian harus hati-hati saat kecurug ini, sebab masih banyak monyet liar berkeliaran di jalur menuju curug, dan perkebunan warna, walaupun monyet ini tidak menyerang, namun kalian harus tetap waspada.
Dodol Gula Aren Emih Nonoh merupakan makanan yang bisa kamu bawa sebagai oleh oleh khas bukanagara, Dodol Gula Aren Emih nonoh ini dibuat dengan cara tradisional tanpa adanya bahan pengawet, jadi kalian bisa bawa Dodol Gula Aren Emih Nonoh ini sebagai oleh oleh dengan harga cuman Rp. 1.000 / pcs. Dodol ini wajib kalian bawa pulang sihh.
Gula Aren Merupakan gula yang terbuat dari nira, Gula Aren Pak Wahyu ini dibuat dengan cara tradisional, dibungkus oleh pelepah pisang yang bisa menambah rasa khas dari gula aren ini. dengan harga Rp. 12.000 / 1 bungkus berisi 10 gula aren, yang mana gula ini wajib dibawa pulang oleh kalian saat berwisata ke Desa Cupunagara.
Goa jepang merupakan sebuah tempat peninggalan jepang pada saat menjajah indonesia. Goa jepang ini terletak diperjalanan dari Cisalak ke Desa Cupunagara. Terdengar tidak
asing dengan Penjajahan Jepang pada tahun 1942 yang menjajah warga lokal
Indonesia yang mana warga lokal dipaksa untuk bekerja tanpa diberi upah
sedikitpun (Romusha), hanya dijanjikan Kemerdekaan.
Sehubungan
dengan itu, Jalur Pedati ternyata pernah dilalui oleh para tantara jepang untuk
sampai ke Bandung tanpa diketahui keberadaannya. Banyaknya bukti yang mengarah
adanya Jepang melewati jalur Pedati yaitu seperti Gua Jepang di Jalan
Bukanagara saat ini. Yang mana saat itu dipergunakan sebagai tempat berteduh
dan beristirahat bagi tantara Jepang yang melaksanakan perjalanan Subang menuju
Bandung.
Gedong Belanda merupakan Sebuah Gedong yang Ditinggalkan oleh Belanda. Gedong ini terletak diperjalanan menuju tempat wisata Bukit Alam Dunya.
Sejarah dari gedong belanda yaitu pada tahun 1930 dibangun
dan diresmikannya Rumah Belanda yang terletak di Bukanagara dekat Pabrik Teh.
Peletakan batu pertama di Rumah Belanda tersebut ialah Anneke Frelikr selaku
anak dari Kepala Administrator Kebun Teh. Rumah tersebut dahulunya dipergunakan
sebagai kantor administrasi perkebunan teh di Bukanagara,namun berjalannya
waktu rumah tersebut malah beralih fungsi menjadi rumah tinggal. Tuan Hofland
sendiri datang ke tanah Bukanagara bukan untuk menjajah warga lokal akan tetapi
tujuan pertama nya ialah membangun pabrik teh yang hasil kebunnya dipasok ke Matschappy
Ter Exploritatie Der Pamanukan & Ciasem Landen pada masanya. Tuan Hofland membuka lapangan
pekerjaan bagi warga lokal sebagai pengelola perkebunan,menggaji mereka dengan
selayak-layaknya juga memberikan hasil perkebunan yang melimpah kepada warga
lokal.
Saat ini Gedung Belanda
hanya dipergunakan sebagai tempat wisata sejarah maupun pelantikan Kepala Desa
Cupunagara dan kegiatan positif lainnya dari warga Cupunagara sendiri.
Woww saya tidak sabar untuk mengunjungi tempat wisata yang iniii 😤
BalasHapus